Jika Cedera Dalam Olahraga


Cidera yang biasa terjadi ketika berolah raga adalah cidera musculoskeletal yaitu kerusakan pada jaringan otot, tendon, ligament atau tulang. Tendon adalah ujung dari otot yang padat yang melekat pada tulang, ligament adalah jaringan ikat yang merupakan “ pengikat “ beberapa tulang agar tetap stabil dalam bergerak. Istilah “ urat “ pada masyarakat awam biasanya merujuk pada tendon. Apa yang terjadi dengan otot atau ligament yang cidera? Setiap otot atau ligament yang cidera akan mengalami pendarahan dan mengeluarkan mediator kimia yantg memicu terjadinya proses inflamasi/peradangan (bengkak, panas dan nyeri). Kondisi tersebut akan memicu terjadinya gangguan fungsi gerak dari kelompok otot yang bersangkutan.
Bolehkah melakukan pijat / urut ketika cidera ?
Kebiasaan burukyang masih sering dilakukan di Indonesia adalah memijat atau mengurut otot/ligament yang baru terkena cidera. Bisa dibayangkan ketika otot yang cidera tersebut baru saja robek lalu tiba-tiba diurut, apa yang akan terjadi? Tentu robekan dan pendarahan yang baru saja terjadi akan semakin luas dan parah. Pijat atau ururt adalah metode terapi untuk melancarkan aliran darah dan relaksasi otot yang kaku. Pijat, khususnya “sports massage”, dapat dilakukan oleh ahlinya setalah tidak ada pembengkakan. Biasanya “sport massage” untuk melancarkan sirkulasi dan mengembalikan elastisitas otot dapat dilakukan setelah 3 hari pasca cidera. Tentu sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter olahraga intuk memastikan kondisi cidera.
Apa yang harus dilakukan setelah cidera ?
Pada prinsipnya ada dua hal utama yang harus dilakukan, yang pertama adalah penanganan terhadap nyeri yang timbul akibat kerusakan jaringan. Dan yang kedua adalah mencegah agar kerusakan jaringan tersebut tidak bertambah parah sehingga proses penyembuhan dapat berlangsung dengan cepat. Kedua hal tersebut dapat terjadi apabila kita mengaplikasikan TERAPI DINGIN, yaitu mengompres area yang cidera dengan es. Tidak perlu melukukan berbagai macam terapi selama fase akut peradangan/pembengkakan, karena fase penyembuhan tidak dapat dipercepat dengan cara apapun. Yang dapat kita lakukan adalah mengoptimalkan proses penyembuhan tersebut dengan cara yang tepat. Berbagai macam metode terapi berfungsi untuk mensuport agar proses penyembuhan terjadi dengan baik.
Pertolongan pertama di lapangan
Sebelum anda berkonsultasi dengan dokter, pertolongan pertama pada cidera harus dilakukan dengan baik dan benar. Pertolongan pertama pada cidera yang salah akan memperparah cidera dan akan memperlambat proses penyembuhan.
Pertolongan pertama pada cidera otot dan tulang cukup sederhana, tahap awal penanganan cidera hanya mengatasi nyeri dan mencegah proses peradangan akibat kerusakan jaringan dengan terpi dingin. Di kalangan plahraga popular adanya istilah RICE.
Rest, mengistirahatkan anggota tubuh yang cidera.
Ice, kompres dengan es, bias memakai ice pack, tapi agar lebih bagus lagi menggunakan es batu yang dihancurkan kecil-kecil, kemudian dimasukan kedalam kantong plastic lalu dibungkus dengan kain tipis basah. Kenapa harus dilapisi kain tipis basah? Karena menempelkan es secara langsung ke kulit berpotensi menyebabkan cold injury berupa kerusakan sel kulit dan jaringan dibawahnya karena suhu yang terlalu dingin. Es di tempelkan secara merata pada area yang cidera, kemudian dibalut dengan perban elastic atau plastic warp selama 15-20 menit. Aplikasi es untuk cidera dapat dilakukan berulang-ulang setiap 1 jam atau lebih tergantung keparahan cidera. Selama masa akut peradangan tersebut kompres dapat terus dilakukan. Biasanya peradangan akan berhenti setelah 2-3 hari.
Compression, area yang cidera dibalut dengan perban elastic yang bertujuan untuk meminimalkan pergerakan dan mencegah atau mengurangi pembengkakan.
Elevation, tinggikan daerah yang cidera agar darah dan cairan yang terakumulasi  pada area cidera dapat dengan mudah mengalir sehingga pembengkakan cepat teratasi.
Setelah pertolongan pertama dilakukan, apabila cidera yang terjadi cukup berat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter olahraga. Perlu diperhatikan bahwa setelah peradangan selesai dan cidera mulai stabil, otot/tendon/ligamen yang cidera belum siap untuk langsung digunakan berolahraga lagi. Diperlukan program pemulihan yang sesuai dan bertahap sebelum siap berolahraga kembali. (Fathurrochman)

Sumber :  
http://andienchandra.wordpress.com/b-i-o-l-o-g-i/sistem-gerak/sistem-muskuloskeletal/
http://suwekaprabhayoga.wordpress.com/2012/10/27/sistem-muskular-ligamen-tendon-otot/
http://www.as-promedik.com/2008/04/sekilas-tentang-fisioterapi-pada-cidera.html
http://tugas2kuliah.wordpress.com/2011/12/14/makalah-keolahragaan-cedera-olahraga/
Sumber Gambar :
http://skinnybulkup.com/exercise-recovery-techniques/

1 komentar:

Kang Nurul Iman mengatakan...

Terima kasih Muantappp banget infonya... semoga makin sukses.

Posting Komentar

Halaman